Bencana Dalam Al-Qur'an
Ayat ke 1:
إِن
تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِن تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُواْ
بِهَا وَإِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا
إِنَّ اللّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
In tamsaskum
hasanatun tasu'hum wa-in tusibkum sayyi-atun yafrahoo biha wa-in
tasbiroo watattaqoo la yadurrukum kayduhum shay-an inna Allaha bima
yaAAmaloona muheetun
[3:120] Jika kamu memperoleh
kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat
BENCANA, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa,
niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan
kepadamu.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
Ayat ke 2:
وَكَأَيِّن
مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُواْ لِمَا
أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَمَا ضَعُفُواْ وَمَا اسْتَكَانُواْ
وَاللّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
Wakaayyin min nabiyyin
qatala maAAahu ribbiyyoona katheerun fama wahanoo lima asabahum fee
sabeeli Allahi wama daAAufoo wama istakanoo waAllahu yuhibbu
alssabireena
[3:146] Dan berapa banyaknya nabi yang
berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang
bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena BENCANA yang menimpa mereka
di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh).
Allah menyukai orang-orang yang sabar.
Ayat ke 3:
فَانقَلَبُواْ
بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُواْ
رِضْوَانَ اللّهِ وَاللّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ
Fainqalaboo biniAAmatin mina Allahi wafadlin lam yamsas-hum soo-on waittabaAAoo ridwana Allahi waAllahu thoo fadlin AAatheemin
[3:174]
Maka mereka kembali dengan ni′mat dan karunia (yang besar) dari Allah,
mereka tidak mendapat BENCANA apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah.
Dan Allah mempunyai karunia yang besar [251]Ayat 172, 173 dan 174, di
atas membicarakan tentang peristiwa perang Badar Shughra (Badar kecil)
yang terjadi setahun sesudah perang Uhud. Sewaktu meninggalkan perang
Uhud itu, Abu Sufyan pemimpin orang Quraisy menantang Nabi dan
sahabat-sahabat beliau bahwa dia bersedia bertemu kembali dengan kaum
muslimin pada tahun berikutnya di Badar. Tetapi karena tahun itu (4 H)
musim paceklik dan Abu Sufyan sendiri waktu itu merasa takut, maka dia
beserta tentaranya tidak jadi meneruskan perjalanan ke Badar, lalu dia
menyuruh Nu′aim Ibnu Mas′ud dan kawan-kawan pergi ke Madinah untuk
menakut-nakuti kaum muslimin dengan menyebarkan kabar bohong, seperti
yang disebut dalam ayat 173. Namun demikian Nabi beserta sahabat-sahabat
tetap maju ke Badar. Oleh karena tidak terjadi perang, dan pada waktu
itu di Badar kebetulan musim pasar, maka kaum muslimin melakukan
perdagangan dan memperoleh laba yang besar. Keuntungan ini mereka bawa
pulang ke Madinah seperti yang tersebut pada ayat 174.
Ayat ke 4:
أَيْنَمَا
تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ
مُّشَيَّدَةٍ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِ
اللّهِ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِكَ قُلْ
كُلًّ مِّنْ عِندِ
اللّهِ فَمَا لِهَـؤُلاء الْقَوْمِ لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
Aynama
takoonoo yudrikkumu almawtu walaw kuntum fee buroojin mushayyadatin
wa-in tusibhum hasanatun yaqooloo hathihi min AAindi Allahi wa-in
tusibhum sayyi-atun yaqooloo hathihi min AAindika qul kullun min AAindi
Allahi famali haola-i alqawmi la yakadoona yafqahoona hadeethan
[4:78]
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun
kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh
kebaikan [319]Kemenangan dalam peperangan atau rezki.
Ayat ke 5:
مَّا
أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ
فَمِن نَّفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولاً وَكَفَى بِاللّهِ
شَهِيدًا
Ma asabaka min hasanatin famina Allahi wama
asabaka min sayyi-atin famin nafsika waarsalnaka lilnnasi rasoolan
wakafa biAllahi shaheedan
[4:79] Apa saja ni′mat yang
kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja BENCANA yang menimpamu,
maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul
kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.
Ayat ke 6:
فَتَرَى
الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ
نَخْشَى أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ فَعَسَى اللّهُ أَن يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ
أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِ فَيُصْبِحُواْ عَلَى مَا أَسَرُّواْ فِي
أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ
Fatara
allatheena fee quloobihim maradun yusariAAoona feehim yaqooloona
nakhsha an tuseebana da-iratun faAAasa Allahu an ya'tiya bialfathi aw
amrin min AAindihi fayusbihoo AAala ma asarroo fee anfusihim nadimeena
[5:52]
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya
(orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani),
seraya berkata: "Kami takut akan mendapat BENCANA". Mudah-mudahan Allah
akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan
dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa
yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
Ayat ke 7:
وَحَسِبُواْ
أَلاَّ تَكُونَ فِتْنَةٌ فَعَمُواْ وَصَمُّواْ ثُمَّ تَابَ اللّهُ
عَلَيْهِمْ ثُمَّ عَمُواْ وَصَمُّواْ كَثِيرٌ مِّنْهُمْ وَاللّهُ بَصِيرٌ
بِمَا يَعْمَلُونَ
Wahasiboo alla takoona fitnatun
faAAamoo wasammoo thumma taba Allahu AAalayhim thumma AAamoo wasammoo
katheerun minhum waAllahu baseerun bima yaAAmaloona
[5:71]
Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu BENCANApun (terhadap
mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi
buta dan pekak, kemudian Allah menerima taubat mereka, kemudian
kebanyakan dari mereka buta dan tuli (lagi). Dan Allah Maha Melihat apa
yang mereka kerjakan.
Ayat ke 8:
قُلْ
مَن يُنَجِّيكُم مِّن ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ
تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً لَّئِنْ أَنجَانَا مِنْ هَـذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ
الشَّاكِرِينَ
Qul man yunajjeekum min thulumati
albarri waalbahri tadAAoonahu tadarruAAan wakhufyatan la-in anjana min
hathihi lanakoonanna mina alshshakireena
[6:63]
Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari BENCANA di
darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan
suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia
menyelamatkan kami dari (BENCANA) ini, tentulah kami menjadi orang-orang
yang bersyukur"".
Ayat ke 9:
قُلِ اللّهُ يُنَجِّيكُم مِّنْهَا وَمِن كُلِّ كَرْبٍ ثُمَّ أَنتُمْ تُشْرِكُونَ
Quli Allahu yunajjeekum minha wamin kulli karbin thumma antum tushrikoona
[6:64]
Katakanlah: "Allah menyelamatkan kamu dari BENCANA itu dan dari segala
macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya."
Ayat ke 10:
وَقَطَّعْنَاهُمْ
فِي الأَرْضِ أُمَمًا مِّنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ
وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
WaqattaAAnahum
fee al-ardi omaman minhumu alssalihoona waminhum doona thalika
wabalawnahum bialhasanati waalssayyi-ati laAAallahum yarjiAAoona
[7:168]
Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di
antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak
demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan
(BENCANA) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
Ayat ke 11:
ثُمَّ
أَنَزلَ اللّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ
وَأَنزَلَ جُنُودًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَذَلِكَ
جَزَاء الْكَافِرِينَ
Thumma anzala Allahu sakeenatahu
AAala rasoolihi waAAala almu'mineena waanzala junoodan lam tarawha
waAAaththaba allatheena kafaroo wathalika jazao alkafireena
[9:26]
Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada
orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu
tiada melihatnya, dan Allah menimpakan BENCANA kepada orang-orang yang
kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.
Ayat ke 12:
إِن
تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِن تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُواْ قَدْ
أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِن قَبْلُ وَيَتَوَلَّواْ وَّهُمْ فَرِحُونَ
In tusibka hasanatun tasu'hum wa-in tusibka museebatun yaqooloo qad akhathna amrana min qablu wayatawallaw wahum farihoona
[9:50]
Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang
karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu BENCANA, mereka berkata :
"Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak
pergi perang)" dan mereka berpaling dengan rasa gembira.
Ayat ke 13:
مَا
كَانَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُم مِّنَ الأَعْرَابِ أَن
يَتَخَلَّفُواْ عَن رَّسُولِ اللّهِ وَلاَ يَرْغَبُواْ بِأَنفُسِهِمْ عَن
نَّفْسِهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لاَ يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلاَ نَصَبٌ وَلاَ
مَخْمَصَةٌ فِي
سَبِيلِ اللّهِ
وَلاَ يَطَؤُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلاَ يَنَالُونَ مِنْ
عَدُوٍّ نَّيْلاً إِلاَّ كُتِبَ لَهُم بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللّهَ
لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Ma kana li-ahli
almadeenati waman hawlahum mina al-aAArabi an yatakhallafoo AAan rasooli
Allahi wala yarghaboo bi-anfusihim AAan nafsihi thalika bi-annahum la
yuseebuhum thamaon wala nasabun wala makhmasatun fee sabeeli Allahi wala
yataoona mawti-an yagheethu alkuffara wala yanaloona min AAaduwwin
naylan illa kutiba lahum bihi AAamalun salihun inna Allaha la yudeeAAu
ajra almuhsineena
[9:120] Tidaklah sepatutnya bagi
penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar
mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan tidak patut
(pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri
Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan,
kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak
suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak
menimpakan sesuatu BENCANA kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi
mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,
Ayat ke 14:
فَلَمَّا
أَنجَاهُمْ إِذَا هُمْ يَبْغُونَ فِي الأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ يَا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَى أَنفُسِكُم مَّتَاعَ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَينَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُم بِمَا
كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Falamma anjahum itha hum yabghoona
fee al-ardi bighayri alhaqqi ya ayyuha alnnasu innama baghyukum AAala
anfusikum mataAAa alhayati alddunya thumma ilayna marjiAAukum
fanunabbi-okum bima kuntum taAAmaloona
[10:23] Maka
tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman
di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya
(BENCANA) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu)
itu hanyalah keni′matan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah
kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Ayat ke 15:
وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ نَعْمَاء بَعْدَ ضَرَّاء مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي إِنَّهُ لَفَرِحٌ فَخُورٌ
Wala-in athaqnahu naAAmaa baAAda darraa massat-hu layaqoolanna thahaba alssayyi-atu AAannee innahu lafarihun fakhoorun
[11:10]
Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah BENCANA yang
menimpanya, niscaya dia akan berkata: "Telah hilang BENCANA-BENCANA itu
daripadaku"; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga,
Ayat ke 16:
إِلاَّ الَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أُوْلَـئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
Illa allatheena sabaroo waAAamiloo alssalihati ola-ika lahum maghfiratun waajrun kabeerun
[11:11]
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap BENCANA), dan mengerjakan
amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.
Ayat ke 17:
وَلَوْ
أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الأَرْضُ
أَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَى بَل لِّلّهِ الأَمْرُ جَمِيعًا أَفَلَمْ
يَيْأَسِ الَّذِينَ آمَنُواْ أَن لَّوْ يَشَاء اللّهُ لَهَدَى النَّاسَ
جَمِيعًا وَلاَ يَزَالُ
لَّذِينَ
كَفَرُواْ تُصِيبُهُم بِمَا صَنَعُواْ قَارِعَةٌ أَوْ تَحُلُّ قَرِيبًا
مِّن دَارِهِمْ حَتَّى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُخْلِفُ
الْمِيعَادَ
Walaw anna qur-anan suyyirat bihi aljibalu
aw quttiAAat bihi al-ardu aw kullima bihi almawta bal lillahi al-amru
jameeAAan afalam yay-asi allatheena amanoo an law yashao Allahu lahada
alnnasa jameeAAan wala yazalu allatheena kafaroo tuseebuhum bima
sanaAAoo qariAAatun aw tahullu qareeban min darihim hatta ya'tiya waAAdu
Allahi inna Allaha la yukhlifu almeeAAada
[13:31]
Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu
gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh
karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al
Quraan itulah dia) [774] Dapat juga ayat ini diartikan: "Dan sekiranya
ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan membacanya gunung-gunung dapat
digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang
yang sudah mati dapat bicara (namun mereka tidak juga akan
beriman). sebenarnya segala urusan itu adalah
kepunyaan allah. maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa seandainya allah menghendaki
manusia tentu memberi petunjuk kepada semuanya dan
kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan
mereka sendiri atau terjadi dekat tempat kediaman
sehingga datanglah janji sesungguhnya tidakmenyalahi janji.
Ayat ke 18:[16:45]
maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman
(dari BENCANA) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau
datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka
sadari,
Ayat ke 19:[21:76]
Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdo′a, dan Kami
memperkenankan do′anya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya
dari BENCANA yang besar.
Ayat ke 20: [22:11]
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di
tepi [981]
Ayat ke 21:[33:17] Katakanlah:
"Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia
menghendaki BENCANA atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan
orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan
penolong selain Allah.
Ayat ke 22: [37:76]
Dan Kami telah menyelamatkannya dan pengikutnya dari BENCANA yang
besar.
Ayat ke 23:[37:115]
Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari BENCANA yang
besar.
Ayat ke 24:[40:28]
Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir′aun
yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang
laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah
datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan
jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya
itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (BENCANA) yang
diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak
menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi
pendusta.
Ayat ke 25:[40:30]
Dan orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku
khawatir kamu akan ditimpa (BENCANA) seperti peristiwa kehancuran
golongan yang bersekutu.
Ayat ke 26:[57:22]
Tiada suatu BENCANApun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah
bagi Allah.
Ayat ke 27 [74:35Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu BENCANA yang amat besar
Bencana Dalam Al-Qur'an
Reviewed by Jp Tbn
on
Mei 19, 2014
Rating:
Tidak ada komentar: